2 Tipe Utama Erosi: Erosi Geologi dan Erosi Dipercepat

Halo teman-teman semuanya! 👋👀 balik lagi di blog geografi edukasi. Kali ini, kita akan belajar bareng tentang tipe-tipe erosi yang terdiri dari erosi geologi/alami dan erosi yang dipercepat karena adanya pengaruh dari aktivitas manusia.

Yuk langsung kita bahas! 📖

Gambar 1. Busur laut merupakan salah satu bentukan lahan hasil erosi gelombang laut

Tanah memiliki peranan yang penting dalam menunjang keberlanjutan dan kehidupan makhluk hidup di bumi. Meskipun terkadang dipandang sebagai sumber daya yang tidak terlalu bernilai, faktanya salah satu kebutuhan pokok makhluk hidup yaitu pangan bergantung kepada tanah yang berperan sebagai media tanam dari berbagai macam tanaman pertanian.

Selain berfungsi sebagai media tanam tumbuhan, tanah juga digunakan sebagai tempat berdirinya hunian untuk manusia tinggal, sebagai media penyaringan polutan, menjadi sarana preservasi flora dan fauna, dan lain-lainnya. 

Pemanfaatan tanah yang tidak memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan (sustainability) akan menimbulkan terjadinya degradasi lahan - suatu kondisi ketika produktivitas dan kualitas lahan secara fisik, biologi, dan kimia menjadi berkurang. 

Salah satu penyebab terjadinya degradasi lahan yaitu erosi. Erosi diartikan sebagai suatu proses pengikisan dan perpindahan atau transportasi material tanah yang disebabkan oleh agen-agen alami seperti angin dan air. Terdapat dua tipe atau jenis utama dari erosi, yaitu erosi geologi/alami dan erosi yang dipercepat. 

Gambar 2. Erosi yang disebabkan oleh air maupun angin mampu membentuk bentukan lahan seperti pada gambar di atas

1. Erosi Geologi (Geologic Erosion)

Erosi geologi disebut juga dengan erosi alami atau erosi normal. Erosi geologi merupakan proses yang berlangsung secara alami tanpa adanya gangguan atau pengaruh dari manusia. Terjadinya erosi geologi merupakan suatu hal yang normal. Apabila dilihat dari sisi cepat atau lambatnya laju erosi, erosi geologi memiliki laju erosi yang lambat dengan intensitas erosi yang rendah. 

Lambatnya laju erosi tersebut berperan dalam proses terbentuknya tanah. Selain itu, erosi geologi juga berlangsung dalam waktu yang lama. Namun, hal ini bermanfaat karena agar terbentuk profil tanah yang baik maka diperlukan erosi dengan laju dan intensitas yang tidak terlalu tinggi sehingga juga dapat mendukung pertumbuhan vegetasi dengan normal. 

2. Erosi Dipercepat (Accelerated Erosion

Berbeda dengan erosi geologi, sesuai namanya erosi dipercepat terjadi karena terdapat faktor pendorong yang membuat laju erosi menjadi lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan pembentukan tanah pada suatu daerah. 

Apa saja faktor pendorong tersebut? di bawah ini dirangkum penyebab-penyebabnya
  • Penebangan hutan secara liar 
  • Pertanian dengan sistem slash and burn, semacam pertanian dengan ladang berpindah 
  • Pembajakan tanah secara intensif dan tidak terkontrol 
  • Penggembalaan ternak secara intensif dan tidak terkontrol 
  • Alih fungsi lahan menjadi kawasan permukiman, industri, pertanian, dan lain sebagainya

Oke teman-teman! itulah pembahasan kita terkait dua tipe erosi, yaitu erosi geologi dan erosi dipercepat. Sebagai manusia yang diberikan kemampuan untuk mengelola lingkungan kita harus memastikan agar salah satu sumber daya yang esensial seperti tanah dipergunakan secara bijak. 

Rusaknya tanah yang disebabkan oleh erosi yang berlebihan akan menghilangkan unsur hara dan terganggunya keseimbangan lingkungan yang pada akhirnya akan sama-sama merugikan manusia maupun makhluk hidup lainnya. 

       Gambar 3. Pembukaan lahan menggunakan metode tebang dan bakar (slash and burn) dapat meningkatkan laju erosi 



Referensi 📑

Blanco, H., & Lal, R. (2008). Principles of Soil Conservation and Management. Columbus: Springer.

Nursa'ban, M. (2006). Pengendalian Erosi Tanah Sebagai Upaya Melestarikan Kemampuan Fungsi Lingkungan. Geomedia, 4(2), 93-116.

No comments